Menjalin Cinta Dengan Paman

Mimpi Buruk, Terjadi Tiba-Tiba! 



Mimpi Buruk, Terjadi Tiba-Tiba! 

0Mulut An Ge'er terasa kering, dia pun menenggak habis anggur merah di depan matanya. Tidak lama kemudian, muncul sedikit rona merah di pipinya, matanya yang indah dan jernih seperti bunga persik terasa sangat mengantuk, dan mulut kecilnya yang kemerahan bahkan tampak lebih indah.     

Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka.     

Mendengar itu, An Ge'er pun langsung berdiri. Namun, tubuhnya sangat tidak stabil, dia terus memegangi kepalanya yang terasa pening.     

'Apa yang terjadi? Mengapa aku tiba-tiba merasa sedikit pusing?'     

Tubuh An Ge'er juga semakin panas, pipinya mulai terasa seperti terbakar. Gadis itu samar-sama merasa ada yang aneh, "Kak, Kakak Qin Mo…?"     

Diikuti dengan suara langkah kaki yang semakin lama semakin dekat, seseorang tiba-tiba muncul di pintu.     

Ekspresi wajah An Ge'er langsung berubah begitu melihat sosok orang yang muncul di pintu. Meskipun kesadarannya semakin lama semakin kabur, dia masih tetap mengenali orang itu.     

"Kamu, apa yang kamu lakukan di sini?!"     

Orang yang muncul di ruangan itu bukanlah orang lain, melainkan pelayan yang membawa An Ge'er ke tempat itu dan menuangkan anggur merah untuknya.     

Merasa bahwa ada yang aneh dengan tubuhnya, kemudian melihat sorot mata picik pria itu, tidak peduli sudah selinglung apa pun itu, An Ge'er tetap bisa menyadari bahwa itu adalah sebuah konspirasi yang tersembunyi.     

'Qin Mo…'     

An Ge'er tidak tahu dan tidak berani memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di balik semua itu.     

Saat An Ge'er masih bingung, pelayan itu menyergapnya. Gadis itu sama sekali bukan lawannya, seluruh tubuhnya sudah lemah tidak bertenaga, kepalanya pusing, bahkan seluruh tubuhnya panas seperti terbakar!     

An Ge'er terlempar ke lantai, dia melihat botol anggur merah di atas meja dan menendang kaki meja dengan satu kaki. Botol itu pun jatuh ke lantai dan dia berusaha keras untuk meraihnya.     

"Brak!"     

Botol anggur itu menghantam tubuh pria pelayan dengan keras. Gerakan pria itu menjadi kaku dan darah merah mulai mengalir perlahan-lahan dari kepalanya...     

Wajah pria itu sedikit mengerikan, dia menatap An Ge'er dengan tidak percaya. Sebaliknya, An Ge'er menggertakkan giginya sambil memegang botol anggur yang sudah pecah dengan erat.     

Detik berikutnya, tubuh pria itu jatuh ke satu sisi dengan sangat keras.     

An Ge'er merasa tenang sejenak, napasnya menjadi terengah-engah, dia merasa tidak nyaman dan meringkukkan tubuhnya menjadi seperti bola.     

'Tidak nyaman, aku benar-benar merasa tidak nyaman.'     

Kesadaran mata An Ge'er juga semakin kabur. Dalam keadaan samar-samar, dia tanpa sengaja melihat ada cahaya merah yang terus berkedip-kedip.     

'Kamera pengintai?'     

'Ternyata ada kamera pengintai di kamar ini?!'     

Hanya itu satu-satunya informasi yang An Ge'er dapatkan sebelum akhirnya kesadarannya menghilang. Saat dalam keadaan bingung itu, dia merasa kepalanya sangat sakit.     

An Ge'er berpikir sejenak sebelum dia menyadari apa yang terjadi di tubuhnya. Namun, yang dia temukan adalah semacam perasaan yang sangat jelas. Membuatnya merasa seperti ada di tepi jurang seketika. Ketakutan dan putus asa menutupi seluruh hatinya.     

'Penghinaan dan keputusasaan.'     

Kejadian itu begitu tiba-tiba dan sangat tidak terduga.     

Itu adalah pertama kalinya An Ge'er diserang secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda apa pun. Selain itu, cara yang digunakan benar-benar membuatnya tidak bisa percaya.     

Di dalam ruangan yang gelap, efek dari obat yang diminum An Ge'er masih belum mereda, tatapannya masih kabur dan sedikit gelap, dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang lain. Gadis itu pun menggigit bibirnya, tiba-tiba air matanya mengalir di pipinya.     

'Mengapa seperti ini? Mengapa Tuhan memperlakukanku seperti ini?'     

An Ge'er masih belum lepas dari mimpi buruk ini. Semuanya datang begitu tiba-tiba. Jelas-jelas beberapa jam sebelumnya, dia masih di rumah bersama dengan Bo Yan. Tapi beberapa jam kemudian, dia justru mengalami kejadian seperti ini.     

"Siapa itu, siapa kamu?!"     

Air matanya tumpah, hati An Ge'er dipenuhi rasa putus asa.     

'Sebenarnya, siapa orang itu?!'     

Seperti melihat air mata An Ge'er, tubuh pria itu tiba-tiba membungkuk, dengan perasaan cinta dan kasih sayang yang sangat dalam.     

Entah kenapa, hati An Ge'er menjadi gemetar sangat hebat. Meskipun dia tidak dapat melihat siapa pria itu, tapi gadis itu justru bisa merasakan emosi yang ada di tubuh pria itu yang lembut dan penuh kasih sayang. Aroma tembakau samar yang menempel pada tubuh pria itu terasa sangat akrab.     

An Ge'er tiba-tiba tidak berani untuk memikirkannya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.